Breaking

Selamat Datang || Informasi Pendidikan Menengah

Sunday, July 22, 2018

Proses Seleksi GGD


Informasi Pendidikan Menengah - Apa itu GGD?. Ya kali ini saya akan bercerita tentang apa yang dimaksud dengan GGD. GGD adalah singkatan dari Guru Garis Depan, yang merupakan program pemerintah dengan tujuan untuk pemerataan guru di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Masih banyak yang beranggapan bahwa GGD itu belum diangkat menjadi PNS, padahal GGD merupakan jalur program khusus untuk dapat diangat sebagai CPNS, jadi yang sudah menjadi GGD adalah seorang CPNS. Namun CPNS tersebut berstatus CPNS daerah yaitu Kabupaten atau Provinsi, tergantung penempatannya. Pada pelaksanaan seleksi GGD ini berada di pusat, kementerian pendidikan dan kebudayaan yang menjadi panitia seleksi secara nasional. Setelah di seleksi yakni seleksi CPNS GGD, para GGD tersebut diberikan kewenangannya pada pemerintah daerah. (Baca Juga : Rekruitmen GGD Menghalalkan Ketidaklinieran?)

Bagaimana untuk bisa menjadi CPNS GGD?. Untuk bisa mengikuti seleksi CPNS GGD, mereka calon guru garis depan tersebut harus mempunyai sertifikat pendidik. Syarat memiliki sertifikat pendidik tersebut wajib, karena merupakan syarat utama. Sertifikat pendidik ini diperoleh dari beberapa program sebelumnya yang juga program pemerintah, yaitu PPG. Diantaranya melalui PPG SM3T, PPG Basic Sains, PPG S1 PGSD Berasrama, PPG SMK Kolaboratif. Jadi Semua GGD yang akan diangkat menjadi CPNS sudah memiliki sertifikat pendidik, yang nantinya akan mendapatkan tunjangan sertifikasi. Syarat lainnya hampir sama dengan seleksi CPNS pada umumnya, Jadi siapkan saja bagi kalian yang akan mengikuti program GGD ini.

Proses menjadi CPNS melalui jalur khusus GGD ini memang panjang, misalnya untuk mendapatkan sertifikat pendidik melalui PPG SM3T butuh waktu hampir 3 Tahun yaitu 1 tahun untuk melaksanakan pengabdian di daerah 3T, setelah pulang dari pengabdian di daerah 3T mereka harus menunggu dipanggil untuk mendapatkan beasiswa mengikuti PPG yang waktunya tidak bisa ditentukan, bisa hampir 1 tahun. kemudian yang terakhir baru mengikuti perkuliahan PPG selama kurang lebih 1 tahun. Proses tersebut harus dilalui dan mereka harus lulus UTL dan UTN ketika ujian akhir di PPG. Setelah itu baru menunggu untuk menanti program seleksi CPNS GGD ini kapan diadakan, sebagai contoh masuk SM3T tahun 2012, kemudian menunggu kuliah PPG sampai tahun 2013 kemudian lulus PPG tahun 2014. Pemerintah yang terakhir mengadakan tes CPNS GGD ini tahun 2016 dan tahun 2017 baru pengumuman. 

Di tahun 2016 ketika pengadaan seleksi CPNS GGD ini, pemerintah memberikan kuota sebanyak 7000 untuk CPNS GGD. Namun yang mendaftar hanya sekitar 6000an lebih. Jadi kemungkinan besar akan diterima sebagai CPNS. Ya, memang hampir semua peserta yang mendaftar CPNS GGD ini diterima sebagai CPNS bagi meraka yang mengikuti prosesnya sampai tes TKD. Hanya sekitar 40 orang yang sampai saat ini belum diangkat menjadi CPNS, meraka sudah dinyatakan lulus seleksi, tetapi belum mendapatkan SK CPNS dan belum ditempatkan karena terbentur dengan aturan umur yang lebih dari 35 tahun.

Kemungkinan besar diterima sebagai CPNS GGD bukan berarti hal yang menyenangkan, tapi patut untuk disyukuri. Mengapa seperti itu, karena terdapat di suatu tempat ada yang mendaftar lebih dari kuota, namun di daerah lain belum memenuhi, maka akan terjadi pelemparan kesana kemari. sebagai contoh, di daerah jawa banyak sekali yang mendaftar, namun di sulawesi sepi pendaftar. Disini terjadi seleksi, jadi yang nilai TKDnya tinggi akan mendapatkan tempat dipilihan pertama, kemudian yang lainnya harus terima kalau dilempar di luar jawa. Bukan hanya itu, pelemparan juga dilakukan ketika kebutuhan guru yang tinggi namun guru yang berijazah yang dibutuhkan tidak ada. Disini diambil dari guru lain yang bukan berijazah S1 yang dibutuhkan. Misalnya, Didaerah A butuh guru penjaskes, namun disisi lain Guru Produktif banyak yang mendaftar dan kuota sedikit. Maka terjadi pelemparan dari Guru Produktif SMK ke guru Penjaskes SD/SMP. Disinilah yang paling sulit bagi Guru Produktif SMK, harus rela dengan ketidaklinieran.

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan tentang informasi Guru Garis Depan ini, semoga informasi ini bermanfaat bagi semuanya. Mohon maaf jika terdapat kekeliruan dalam isi maupun tulisan. 

No comments: